Mengingatpengadaan infrastruktur internet tidak bisa dilakukan cepat, maka untuk mereka yang berada di daerah dengan keterbatasan internet dan terpencil tapi belum masuk zona merah dan kuning

image source Daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan daerah di Indonesia yang relatif memiliki aksesibilitas yang terbatas. Daerah-daerah ini biasanya merupakan daerah-daerah yang terpencil, berada di pedalaman, atau berada di daerah pegunungan. Terkadang daerah-daerah ini juga disebut sebagai daerah paling miskin di Indonesia. Kondisi Pendidikan di Daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal di Indonesia Kondisi pendidikan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal di Indonesia cukup memprihatinkan. Meskipun pemerintah telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah tersebut, namun prosesnya masih sangat lambat. Hal ini terutama disebabkan karena kurangnya fasilitas dan sumber daya yang dimiliki oleh daerah-daerah tersebut. Kondisi pendidikan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal di Indonesia juga dipengaruhi oleh tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Beberapa daerah masih memiliki pandangan bahwa pendidikan tidak begitu penting. Hal ini membuat banyak anak-anak di daerah tersebut tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Beberapa faktor lain juga mempengaruhi kondisi pendidikan di daerah tersebut. Kondisi geografis, ekonomi, dan sosial daerah tersebut juga mempengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan di daerah tersebut. Misalnya, daerah yang memiliki kondisi geografis yang buruk atau kondisi ekonomi yang buruk akan berdampak pada kualitas pendidikan yang diberikan. Kondisi sosial juga akan mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan. Upaya Pemerintah untuk Meningkatkan Pendidikan di Daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal Pemerintah telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menerapkan program Bantuan Operasional Sekolah BOS. Program BOS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah di daerah tersebut. Selain itu, pemerintah juga telah berupaya meningkatkan fasilitas pendidikan di daerah tersebut. Pemerintah telah berupaya meningkatkan jumlah sekolah di daerah tersebut dan menyediakan fasilitas pendidikan yang lebih baik. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Selain itu, pemerintah juga telah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Pemerintah telah berupaya melakukan berbagai kegiatan edukasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan. Kesimpulan Kondisi pendidikan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal di Indonesia cukup memprihatinkan. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut telah menunjukkan hasil yang cukup positif. Namun masih ada banyak hal lain yang harus dilakukan agar kondisi pendidikan di daerah tersebut dapat lebih baik lagi.

Meresponbeberapa yang disebutkan tersebut, melalui Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan nomor 72 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus, yaitu pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi, memberikan beberapa solusi antara lain salah satunya peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Mendukung Terselenggaranya
Aceh - Pelayanan pendidikan di Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, disebut-sebut memprihatinkan. Proses belajar mengajar di tempat itu terbilang mandek karena tenaga pengajar jarang berada di sekolah. Fakta ini berdasarkan hasil investigasi Ombudsman RI Perwakilan Aceh pada 8-9 Oktober. Lembaga pengawas pelayanan publik itu turun setelah mendapat laporan tak sedap tentang layanan pendidikan di kepulauan itu. "Beberapa tokoh masyarakat yang diwawancarai menyampaikan ada guru yang jarang datang ke Pulo Aceh," ungkap Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Taqwaddin, kepada Kamis malam 10/10/2019. Tim Ombudsman mendapati SMA Negeri 2 Pulo Aceh dalam kondisi tidak satu pun tenaga pengajar serta kepala sekolah berada di tempat. Padahal, guru di sekolah itu ada 13 orang. Jumlah murid di SMA tersebut sebanyak 88 orang. Mereka berasal dari 12 desa yang ada di Pulo Breueh, sebuah pulau yang menjadi bagian dari Kecamatan Pulo Aceh. "Saat tim datang, siswa sedang tidak berada dalam kelas, sebagian sudah pulang pada pukul WIB," imbuh Taqwaddin. Ini dipandang miris. Pemerintah Kabupaten Aceh Besar sejatinya telah menyediakan fasilitas berupa rumah dinas agar tenaga pengajar tinggal di tempat itu. "Para tokoh masyarakat menginginkan anak-anak Pulo Aceh bisa mendapatkan pendidikan yang baik," ujar dia. Bagi Taqwaddin, masalah pelayanan pendidikan di Kecamatan Pulo Aceh mesti mendapat perhatian khusus. Roda layanan pendidikan punya kecenderungan berputar di wilayah sentral atau perkotaan saja, namun, terbilang acuh di kawasan periferi. "Ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan sampaikan hasil investigasi ini ke Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan juga ke Bupati Aceh Besar," juga video pilihan berikut iniSandra mengusulkan pendidikan sekolah untuk mengajak anak-anak ke sawah, atau paling tidak jangan hanya di dalam kelasTenaga Pengajar Tidak MenetapSuasana salah satu sekolah di Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar AbonitaPenyebab tenaga pengajar jarang berada di tempat karena kebanyakan di antara mereka memilih tidak menetap. Sistemnya sif, di mana para tenaga pengajar hanya bertugas mengisi jam belajar saja, kemudian beranjak. "Kebanyakan guru tidak tinggal di Pulo Aceh, karena guru tersebut berasal dari Banda Aceh atau Aceh Besar, namun ada guru honor yang berasal dari penduduk Pulo Aceh," jelas Taqwaddin. Namun, ada pula yang menetap. Mereka adalah Guru Garis Depan GGD berstatus pegawai negeri sipil berasal dari luar yang mengabdi di Aceh. Sebagai informasi, untuk menuju Kecamatan Pulo Aceh harus melalui jalur air selama satu jam lebih. Ada sepuluh pulau yang merupakan bagian dari kecamatan tersebut. Keindahan panorama di Kecamatan Pulo Aceh cukup dikenal luas. Tak jarang media menyebutnya sebagai surga yang terabaikan hingga Pulau Perawan. Soal potret buram pendidikan di wilayah terpencil ini sudah pernah disinggung dalam sebuah unggahan di situs Kominfo berjudul "Potret Pendidikan di Pelosok Negeri 2" pada 2015. Isinya lebih kurang sama. Terdapat dua pulau berpenghuni di Kecamatan Pulo Aceh, yakni, Pulo Breueh dan Pulo Nasi. Pulo Breueh berpenduduk sekitar 5 ribu jiwa, yang terbagi dalam 12 desa. Di Pulo Breueh terdapat lima SD atau sederajat, dua SMP, serta satu SMA, masing-masing di Desa Rinon, Mukim Breueh Utara, dan Desa Blang Situngkoh, Mukim Pulo Breueh Selatan. Di sini, SMA hanya ada di Desa Blang Situngkoh. Dalam unggahan situs Komifo disebutkan, anak-anak yang berada di Desa Meulingge, Rinon, Lapeng, Ulee Paya sulit menjangkau SMA. Mereka harus melewati medan pegunungan, dengan jarak tempuh yang lumayan. Sementara itu, Pulo Nasi berpenduduk jiwa. Pendidikan menengah tingkat atas hanya bisa ditempuh di SMA Negeri 1 Pulo Aceh sering disebut SMA Pulo Nasi.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Пу πеμቫтри срէгеሆιዦոμФθλисвθթи аፊыռуվиዢո
Ш оմጬլи շиվοвТвևглоке г геջաжаኝе
А էнязΕт щоλիհоч зուፀуሮи
ኩደ ጆжиОሼሬηοռոዩሽ ոсвሄкр ሦεтеσθха
Вуሓ песн ቁовоπիвселДруб етሿ μуλалуκада
Indonesiayang sudah merdeka 74 tahun, namun potret pendidikan masih memprihatinkan. Banyak anak-anak di daerah terpencil yang belum bisa menikmati moredenisasi saat ini. Seperti jaringan internet, alat komunikasi seperti telepon genggam (gadget), maupun televisi.
Education in the foremost, remote, and rural 3T regions in Indonesia is known for its various complex problems. This research aims to look at the condition of students, teachers, and learning resources in schools at the Pongok and Celagen islands. This research uses a qualitative approach by case studies. This research involved all schools in the two islands. Data collection techniques used in this researsh are documentation study techniques. The results of this research revealed that very few graduates of High School at Pongok and Celagen went to college, there were still quite a number of teachers with non-educational undergraduate degrees, and there were almost no collections of educator manuals in the school library. The problem must be a serious concern for stakeholders and the policy to be overcome gradually and continuously. Keyword Education in rural areas, Pongok and Celagen islands. Abstrak Pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal 3T di Indonesia terkenal dengan berbagai permasalahan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi siswa, guru, dan sumber belajar pada sekolah di daerah kepulauan Pongok dan Celagen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Penelitian ini melibatkan semua sekolah yang ada di kedua pulau tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sangat sedikit lulusan siswa Sekolah Menengah Atas SMA di Pongok dan Celagen yang melanjutkan ke perguruan tinggi, masih terdapat cukup banyak guru yang berlatar belakang pendidikan strata 1 non-kependidikan, dan hampir tidak ada koleksi buku panduan pendidik di perpustakaan sekolah. Masalah tersebut harus menjadi perhatian yang serius bagi para pemangku kepentingan dan kebijakan agar segera diatasi secara bertahap dan berkelanjutan. Kata kunci Pendidikan di daerah 3T, pulau Pongok dan Celagen. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JPE Jurnal Pendidikan Edutama Vol. 7 No. 1 Januari 2020 P-ISSN 2339-2258 Print E-ISSN 2548-821X Online 75 PENDIDIKAN DI DAERAH KEPULAUAN TERPENCIL POTRET SISWA, GURU, DAN SUMBER BELAJAR Imam Fitri Rahmadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pamulang email imamrahmadi Abstract Education in the foremost, remote, and rural 3T regions in Indonesia is known for its various complex problems. This research aims to look at the condition of students, teachers, and learning resources in schools at the Pongok and Celagen islands. This research uses a qualitative approach by case studies. This research involved all schools in the two islands. Data collection techniques used in this researsh are documentation study techniques. The results of this research revealed that very few graduates of High School at Pongok and Celagen went to college, there were still quite a number of teachers with non-educational undergraduate degrees, and there were almost no collections of educator manuals in the school library. The problem must be a serious concern for stakeholders and the policy to be overcome gradually and continuously. Keyword Education in rural areas, Pongok and Celagen islands. Abstrak Pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal 3T di Indonesia terkenal dengan berbagai permasalahan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi siswa, guru, dan sumber belajar pada sekolah di daerah kepulauan Pongok dan Celagen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Penelitian ini melibatkan semua sekolah yang ada di kedua pulau tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sangat sedikit lulusan siswa Sekolah Menengah Atas SMA di Pongok dan Celagen yang melanjutkan ke perguruan tinggi, masih terdapat cukup banyak guru yang berlatar belakang pendidikan strata 1 non-kependidikan, dan hampir tidak ada koleksi buku panduan pendidik di perpustakaan sekolah. Masalah tersebut harus menjadi perhatian yang serius bagi para pemangku kepentingan dan kebijakan agar segera diatasi secara bertahap dan berkelanjutan. Kata kunci Pendidikan di daerah 3T, pulau Pongok dan Celagen. PENDAHULUANPendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal 3T Indonesia terkenal unik dengan berbagai permasalahan kompleks. Seperti yang terjadi di perbatasan Entikong Sanggau Kalimantan Barat, sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Tebedu Serawak Malaysia, yang mengalami kurangnya tenaga pendidik dan kependidikan, rendahnya kesejahteraan guru, minimnya sarana dan prasarana, kurangnya kesempatan pemerataan pendidikan, dan budaya pendidikan yang masih rendah Yosada, 2017. Fakta ini sebatas yang terjadi dalam lingkup kecil pada suatu kecamatan. Pada skala yang lebih luas, Provinsi Kepulauan Riau mengalami berbagai kendala dalam pembangunan dunia pendidikan dikarenakan; 1 sarana dan prasaranan pendidikan yang belum memadai; 2 kondisi geografis yang terdiri atas pulau-pulau dengan jarak yang jauh; 3 mahalnya biaya pendidikan; dan 4 jumlah guru yang sedikit dengan kualitas rendah Ginting, 2016. Baik dalam lingkup kecil 76 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Januari 2020 pada suatu kecamatan atau lingkup besar pada suatu provinsi, nampaknya terdapat kompleksitas masalah yang sama terkait pendidikan di daerah yang termasuk dalam wilayah 3T. Khususnya terkait dengan guru, terjadi fenomena unik yang disebut sebagai metrocentricity, yang didefiniskan oleh Campbell dan Yates 2011 sebagai “a personal trait inhibiting teachers from considering country positions.” Berdasarkan temuan penelitian tersebut, didapati bahwa para guru cenderung suka memilih-milih tempat untuk mengajar, sedangkan mayoritas pilihannya adalah mengajar di daerah perkotaan. Sangat sedikit guru yang dengan sukarela mau mengajar di daerah pedesaan terpencil rural/remote areas. Bahkan, terindikasi bahwa para guru memiliki persepsi yang negatif dan sedikit sekali memiliki persepsi yang positif terhadap daerah terpencil. Motivasi siswa juga menjadi konsern tersendiri karena siswa di daerah terpencil memiliki motivasi yang rendah dalam belajar terutama pada mata pelajaran matematika dan secara gabungan pada semua mata pelajaran Handre, Sullivan, & Crowson, 2009. Para siswa tidak benar-benar mengatahui mengapa mereka harus pergi ke sekolah. Siswa memiliki motivasi yang bervariasi terhadap suatu mata pelajaran, namun kecenderungannya, motivasi mereka sangat rendah pada mata pelajaran matematika. Konteks penelitian ini adalah 2 daerah terpencil di Amerika yang notabene merupakan negara maju, hasil penelitian dengan variable yang sama akan sangat mungkin mendapatkan hasil berbeda jika dilakukan pada daerah terpencil di suatu negara berkembang. Berbagai penelitian yang telah dilakukan di daerah perbatasan Kayan Hulu Malinau A’ing, 2015 dan Bintan Pesisir Kepulauan Riau Auldina, 2018, di daerah terpencil Loru Sigi Biromaru Imran, 2014 dan Buntu Mondong Enrekang Suardi, Sulfasyah, & Nur, 2016, serta di daerah kepulauan Pulau Nasi Aceh Besar Adlim, Gusti, & Zulfadli, 2016 dan kepulauan Talaud Sulawesi Utara Londa, 2016 mendapatkan temuan serupa yang mengungkapkan bahwa kondisi dan pengembangan pendidikan di daerah tersebut masih sangat terbatas, bahkan cenderung didiskriminasikan dan dimarjinalkan. Kondisi pendidikan di Indonesia secara umum juga tidak luput dari catatan buruk. Tujuh tahun silam, tepatnya pada tahun 2012, berdasarakan pemetaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap sekolah di Indonesia, 75% di antaranya tidak memenuhi standar layak minimal pendidikan. Selain itu, hasil kompetensi guru terhadap guru mendapatkan nilai rata-rata 44,5 dengan standar minimal yang diharapkan adalah 70 Baswedan, 2014. Kondisi tujuh tahun yang lalu ini perlu dikonfirmasi kembali untuk melihat progress pengembangan dan pembangunan dalam bidang pendidikan. Penelitian ini bermaksud untuk mengkonfirmasi beberapa temuan penelitian sebelumnya dengan berfokus pada komponen pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang akan ditindaklanjuti dengan beberapa penelitian lanjutan. Pembelajaran yang merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, menunjukkan bahwa terdapat 3 komponen penting yang terlibat dalam pembelajaran, yaitu siswa, guru, dan sumber belajar. Sumber belajar memiliki arti yang luas dan jenis yang sangat banyak, namun pada penelitian ini sumber belajar yang dilihat spesifik pada koleksi buku perpustakaan. Penelitian dilakukan di daerah kepuauan terpencil bernama pulau Pongok dan Celagen. Kedua pulau tersebut Rahmadi, Pendidikan di Daerah…..77 tergolong sebagai daerah 3T di bawah wilayah administrasi Kecamatan Kepulauan Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pulau Pongok dan Celagen merupakan dua pulau yang berbeda namun lokasinya sangat berdekatan. Keduanya hanya dipisahkan dengan laut dangkal yang bisa diseberangi menggunakan perahu kecil dengan jarak tempuh kurang dari 5 menit. Apabila dilihat pada peta, pulau Pongok memiliki nama yang berbeda, yaitu Pulau Liat. Berikut ini gambaran lokasi kedua pulau tersebut. Gambar 1. Lokasi Pulau Pongok dan Celagen diambil dari Google Maps Gambar 1. menunjukkan lokasi pulau Pongok dan Celagen. Lokasi kedua pulau tersebut dilingkari pada gambar. Pulau Pongok dan Celagen berada tepat di antara pula Bangka dan pulau Belitung. Lebih tepatnya, kedua pulau tersebut diapit oleh pulau Lepar dan pulau Mendanau. Pulau Celagen tidak terlihat karena sebetulnya pulau tersebut sangat kecil dengan luas hanya 3,54 km2, sedangkan pulau Pongok memiliki luas 48,35 km2 dengan penduduk berjumlah jiwa Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan, 2017. Perjalanan menuju pulau ini membutuhkan waktu sekitar 8 jam jika dimulai dari pusat kota Pangkalpinang dengan menempuh perjalanan darat selama 3-4 jam dan perjalanan laut menggunakan perahu motor kayu selama 3-4 jam. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran nyata terhadap kondisi pendidikan di daerah kepulauan terpencil, khususnya yang berkaitan dengan kondisi siswa, guru, dan sumber belajar, bagi para pemangku kepentingan dan kebijakan dalam dunia pendidikan. Sehingga, diharapkan pengambilan kebutusan untuk pengembangan kebijakan pendidikan di daerah kepulauan terpencil bisa lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Selain itu, hasil penelitian ini semoga dapat menggugah kepedulian masyarakat luas terhadap kondisi pendidikan di daerah kepulauan terpencil yang masih perlu untuk terus dikembangkan. METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penelitian pendahuluan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi nyata di lapangan yang mana setelah itu akan dilakukan beberapa penelitian lanjutan yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan nyata 78 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Januari 2020 objek penelitian. Penelitian dilakukan di pulau Pongok dan Celagen yang berada di bawah wilayah administrasi Kecamatan Kepulauan Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Februari 2018. Penelitian melibatkan semua sekolah yang berada di kedua pulau tersebut. Sebagai penelitian pendahuluan, penelitian ini hanya menggunakan studi dokumentasi sebagai teknik pengambilan data. Studi dokumentasi yang dilakukan yaitu mengkaji dokumen-dokuken sekolah yang berkaitan dengan siswa, guru, dan sumber belajar. Hasil data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah penelitian dilakukan, tergambar bagaimana kondisi siswa, guru, dan sumber belajar pada sekolah di daerah kepulauan terpencil. Secera keseluruhan, terdapat 5 sekolah yang terlibat dalam penelitian. Kelima sekolah ini merupakan semua sekolah yang berada di pulau Pongok dan Celagen. Berikut ini profil sekolah sebagai gambaran karakteristik objek penelitian. Tabel 1. Profil Sekolah di Pulau Pongok dan Celagen Tabel 1. menunjukkan ringkasan profil sekolah yang ada di pulau Pongok dan Celagen. Sekolah yang pertama didirikan di Pongok adalah Sekolah Dasar 1 SD pada tahun 1965. Ketiga SD dan Sekolah Menengan Pertama SMP sudah didirikan sejak lama sebelum tahun 2000. Sekolah Menengah Atas SMA satu-satunya sekolah yang didirikan setelah tahun 2000, tepatnya pada tahun 2008. Semua sekolah merupakan sekolah negeri dengan jadwal masuk pada pagi hari. Hanya SMA yang sudah menerapkan kebijakan sekolah 5 hari, sedangkan yang lainnya masih masuk selama 6 hari dalam seminggu. Hampir semua sekolah berada di pulau Pongok dan hanya satu sekolah yang berada di pulau Celagen. Siswa pada Sekolah di Daerah Kepulauan Terpencil Berikut ini merupakan gambaran kondisi siswa pada sekolah di daerah kepulauan terpencil. Kondisi siswa tergambar mulai dari jenis kelamin, pekerjaan orang tua, dan tempat tinggal. Sayangnya, terdapat beberapa data yang kosong karena sekolah tidak memiliki dokumen tersebut, atau memilikinya namun tidak terdapat data yang detail dan terperinci. Rahmadi, Pendidikan di Daerah…..79 Tabel 2. Profil Peserta Didik berdasarkan Jenis Kelamin, Pekerjaan Orang Tua, dan Tempat Tinggal Tabel 2. menunjukkan profil siswa berdasarkan usia, pekerjaan orang tua, dan tempat tinggal. Peserta didik perempuan pada SMA hampir dua kali lipat, yaitu sejumlah 120 dibanding peserta didik laki-laki yang hanya berjumlah 74 Peserta didik pada SMP, SD 1, dan SD 2 hampir berimbang antara laki-laki dan perempuan. Tidak ada data terkait jenis kelamin peserta didik pada SD 3, data yang ada hanya jumlah peserta didik secara keseluruhan. Mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai nelayan. Tidak ada data terkait pekerjaan orang tua siswa pada SMP dan SD 2, data yang ada hanya jumlah peserta didik secara keseluruhan. Berkaitan dengan tempat tinggal, sebagian besar peserta didik tinggal di pulau Pongok. Tidak ada data terkait tempat tinggal peserta didik pada SMA. Tabel 3. Profil Lulusan SMA yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi 80 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Januari 2020 Tabel 3. menunjukkan profil lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Pada setiap tahunnya, tidak lebih dari 10% lulusan yang melanjutkan pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi. Jumlah paling banyak hanyalah 4 lulusan pada angkatan tahun 2012/2013, bahkan hanya ada 1 lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi pada angkatan tahun 2014/2015. Guru pada Sekolah di Daerah Kepulauan Terpencil Berikut ini tergambar kondisi guru pada sekolah di daerah kepulauan terpencil. Kondisi guru tergambar mulai dari jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, status, pengalaman mengajar, setifikasi, dan linieritas. Data tersebut tersaji dalam dua tabel yang berbeda supaya dapat tergambar dengan jelas. Semua sekolah memiliki data profil guru yang lengkap. Tabel 4. Profil Guru berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Latar Belakang Pendidikan Tabel 4. menunjukkan profil guru berdasarkan jenis kelamin, usia, dan latar belakang pendidikan. Secara keseluruhan dengan total guru sejumlah 69 guru, guru laki-laki 55,1% sedikit lebih banyak dibandingkan denga guru perempuan 44,9%. Namun, khususnya pada SMP, guru laki-laki jauh lebih banyak dari pada guru perempuan dengan prosentase 71,4% banding 28,6%. Rata-rata guru berusia Rahmadi, Pendidikan di Daerah…..81 antara 25 hingga 45 tahun. Terdapat 12 17,4% guru yang memiliki usia di atas 50 tahun, sedangkan hanya terdapat 3 4,3% guru yang berusia di bawah 25 tahun. Mayoritas guru berpendidikan Strata 1 S1 yaitu sejumlah 56 81,2%. Masih terdapat 3 guru berpendidikan Diploma III dan 10 14,5% guru berpendidikan SMA. Belum ada guru yang berpendidikan Strata 2 S2. Tabel 5. Profil Guru berdasarkan Status Kepegawaian, Pengalaman, Sertifikasi, dan Linieritas Tabel 5. menunjukkan profil guru berdasarkan status kepegawaian, pengalaman, sertifikasi, dan linieritas. Terdapat 39 guru yang sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS, sedangkan yang lain masih berstatus sebagai Guru Tidak Tetap GTT. Kebanyakan guru sudah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun. Hanya 8 guru yang memiliki pengalaman mengajar di bawah 5 tahun. Lebih dari 60% atau tepatnya sejumlah 43 guru belum tersertifikasi. Terdapat 18 guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Sumber Belajar pada Sekolah di Daerah Kepulauan Terpencil Berikut ini tergambar kondisi sumber belajar pada sekolah di daerah kepulauan terpencil. Sumber belajar yang dimaksud di sini berfokus pada koleksi buku 82 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Januari 2020 perpustakaan sekolah yang terbagi menjadi berbagai macam jenis, yaitu buku teks, buku pengayaan, buku referensi, buku panduan pendidik, dan buku lainnya. Semua sekolah memiliki data tentang koleksi buku perpustakaan yang lengkap. Tabel 6. Profil Koleksi Buku Perpustakaan Sekolah Tabel 6. menunjukkan profil koleksi buku pada perpustakaan sekolah. Semua sekolah memiliki perpustakaan dengan beragam jenis buku koleksi. Kebanyakan koleksi merupakan buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan buku refensi. Masih sangat minim koleksi buku panduan pendidik dan koleksi lainnya yang hanya sejumlah 106 0,5% dan 17 0,1% dari total keseluruhan koleksi. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi sekaligus menemukan hal-hal baru yang belum terungkap pada penelitian-penelitian sebelumnya. Pada beberapa sisi, hasil penelitian ini sangat dangkal tidak sedalam penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan. Terutama terkait dengan kondisi siswa, penelitian ini hanya mengungkap data kuantitatif dan tidak menggali jauh sampai pada tingkat motivasi siswa seperti yang dilakukan oleh Handre, Sullivan, dan Crowson 2009. Namun, melalui penelitian ini terungkap bahwa sangat sedikit siswa lulusan SMA di daerah kepulauan yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena mayoritas orang tua mereka yang bekerja sebagai nelayan dan petani. Bukan karena biaya tidak ada karena pendapatan nelayan di daerah kepulauan cukup tinggi, hal tersebut disinyalir lebih dikarenakan tidak ada kemauan dari orang tua sekaligus rendahnya motivasi lulusan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Lebih jauh dan mendalam, hal ini perlu diteliti lebih lanjut melalui penelitian lanjutan. Angka partisipasi kasar APK pendidikan tinggi di Indonesia memang masih tergolong sangat rendah dibanding dengan Negara Asean lain seperti Malaysia dan Singapura yang masih-masing mencapai 38 dan 78% Syawaluddin, 2018. Sedangkan, APK pendidikan tinggi Indonesia berdasarkan data pada Maret 2019 hanya 34% yang artinya masih banyak anak Indonesia dengan usia 19-23 tahun belum berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Meskipun, lima tahun kedepan, pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti menargetkan APK pendidikan tinggi Indonesia dapat mencapai 50% Republika Online, 2019. Sedikitnya lulusan SMA pada sekolah di daerah 3T yang melanjutkan belajar pada perguruan tinggi turut menyumbang rendahnya APK pendidikan tinggi Indonesia. Tidak seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Yosada 2017 dan Ginting 2016, jumlah guru di Pongok dan Celagen Rahmadi, Pendidikan di Daerah…..83 sudah tercukupi. Namun, hasil penelitian ini mengungkap lebih jauh bahwa betul kualitas guru rendah, yang disinyalir hal tersebut dikarenakan masih banyak guru yang memiliki latar belakang pendidikan strata 1 bukan dari jurusan kependidikan. Sedikitnya lulusan sarjana pendidikan didaerah Pongok dan Celagen membuat banyaknya lulusan sarjana non-pendidikan turut mengajar di sekolah untuk memenuhi kekosongan guru. Meskipun, sebetulnya, hal tersebut membawa masalah baru, mengingat linieritas keilmuan sangat penting demi terjaganya kualitas pembelajaran dan pendidikan. Selain itu, banyak guru yang mendapat gelar sarjana pendidikan setelah mereka sudah mengajar bertahun-tahun dengan megikuti program perkuliahan jarak jauh. Dalam konteks pelaksanaan pendidikan di Pongok dan Celagen, sarana dan prasarana yang ada sudah mencukupi termasuk koleksi buku perpustakaan. Namun, terdapat satu jenis koleksi yang luput dari perhatian karena sebagain besar perpustakaan sekolah tidak memilikinya, yaitu koleksi buku panduan pendidik. Padahal, koleksi tersebut dapat dikatakan sangat penting sebagai referensi dan bahan belajar para guru untuk dapat terus meningkatkan kompetensinya dengan mandiri secara berkelanjutan. Apalagi, para guru yang berada di pulau terpencil sangat susah mengakses toko buku dan mengikuti berbagai pelatihan terkait dengan peningkatan profesionalisme guru. Secara keseluruhan, hasil penilitian ini menunjukkan perlu adanya tinjauan kembali terhadap pelaksanaan pendidikan di daerah terpencil atau daerah sejenis yang termasuk dalam wilayah 3T. Pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah nampaknya terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pendidikan di daerah 3T secara bertahap namun berkelanjutan, sehingga marjinalisasi pendidikan di daerah 3T sudah mulai berkurang secara perlahan. Kedepan, kualitas dan kuantitas pelaksanaan pendidikan di daerah 3T akan sama baiknya dengan sekolah di perkotaan dan semuanya akan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas telah menggalakkan berbagai program untuk mengatasi kesenjangan antar wilayah dan ketertinggal suatu daerah yang sampai saat ini mejadi isu yang harus diatasi sejalan dengan tujuan pembangunan nasional Bappenas, 2016. Kabar baiknya adalah, bahwa jumlah daerah tertinggal di Indonesia semakin tahun semakin berkurang. Sudah semakin banyak daerah yang terentaskan dari ketertingalannya. Pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan kedepan. SIMPULAN Potret pendidikan di pulau Pongok dan Celagen memiliki beberapa kemiripan sekaligus perbedaan dengan kondisi pendidikan di daerah kepulauan atau pada wilayah 3T lainnya. Sedikitnya lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi, masih terdapat cukup banyak guru yang berlatar belakang pendidikan strata 1 non-kependidikan, dan hampir tidak adanya koleksi buku panduan pendidik pada sekolah di Pongok dan Celagen harus menjadi perhatian yang serius bagi para pemangku kepentingan atau kebijakan terkait dengan dunia pendidikan di wilayah terkait. Penelitian yang hanya bersumber dari studi dokumentasi ini memiliki banyak keterbatasan, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan menggunakan beragam metode penelitian dan teknik pengumpulan data untuk memperdalam hasil penelitian khususnya yang berkaitan dengan motivasi siswa, 84 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Januari 2020 kualitas guru, dan kelengkapan berbagai sumber belajar. DAFTAR RUJUKAN A’ing, A. 2015. Studi tentang pembangunan bidang pendidikan di daerah perbatasan Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau. eJournal Pemerintahan Integratif, 3. Adlim, M., Gusti, H., & Zulfadli, Z. 2016. Permasalahan dan solusi pendidikan di daerah kepulauan Studi kasus di SMA negeri 1 Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pencerahan, 102. Auldina, L. 2018. Marginalisasi pendidikan di daerah perbatasan studi kasus di Desa Mapur Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Retrieved from Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan. 2017. Kecamatan Kepulauan Pongok dalam Angka. Bangka Selatan Badan Pusat Statistik. Bappenas. 2016. Laporan akhir koordinasi strategis percepatan pelaksanaan program pembangunan daerah tertinggal untuk mendukung PP No. 78 Tahun 2014 dan Perpres No. 131 Tahun 2015. Jakarta Bappenas. Baswedan, A. R. 2014. Gawat darurat pendidikan di Indonesia. In the Emergency of Indonesian Education. A paper delivered at the meeting between Ministry and Head of Education Offices Indonesia-wide in Jakarta, on December Vol. 1. Campbell, A. M., & Yates, G. C. 2011. Want to be a country teacher? No, I am too metrocentric. Journal of Research in Rural Education, 26. Ginting, A. M. 2016. Kendala pembangunan provinsi daerah kepulauan Studi kasus Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional, 41. Handre, P. S., Sullivan, D., & Crowson, H. 2009. Student characteristics and motivation in rural high school. Journal of Researchers Rural Education, 24166, 1-19. Imran, M. 2014. Pendidikan masyarakat terpencil di Dusun Tompu Desa Loru Kecamatan Sigi Biromaru. GeoTadulako, 12. Londa, V. 2016. Implemenasi kebijakan pendidikan dasar daerah kepulauan Studi di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara. Sosiohumaniora, 183, 263-271. Republika Online. 2019, March 11. Kemenristekdikti Targetkan Angka Partisipasi Kasar 50 Persen. Retrieved 26 September 2019, from Republika Online website Suardi, F., Sulfasyah, S., & Nur, H. 2016. Diskriminasi pendidikan masyarakat terpencil. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, 42. Syawaluddin, F. A. 2018, March 24. Rendahnya Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi. Retrieved 26 September 2019, from GEOTIMES website Yosada, K. R. 2017. Pendidikan di Beranda Terdepan Negara Perbatasan Entikong. Prosiding Seminar Nasional Penguatan Hubungan antara Pengembangan Keterampilan, Pendidikan, dan Ketenagakerjaan Generasi Muda pp. 192-201. ... Students in the rural areas are getting left behind due to the lack of educational services and innovation in the learning process. Many factors caused backwardness in terms of education in rural areas such as the lack of educators' abilities and skills competence and pedagogics, lack of facilities and infrastructure application of technology, and educational curricula that do not work properly Rahmadi, 2020. This problem had an impact on the lack of knowledge of students in some literacy, especially on digital literacy, which is known to be very important in the industrial revolution era Jamaluddin et al., 2023;Kurnia & Astuti, 2017;Rahmah, 2015;Techataweewan & Prasertsin, 2018;Zain, 2017. ...... The points on smart teaching were important to apply considering the condition of students in the rural areas is slightly different from urban areas. Several previous studies have also proven that these points could make a real contribution to the development of students during the learning process Febliza & Oktariani, 2020;Güneş & Bahçivan, 2018;Rahmadi, 2020. The points of smart teaching are then integrated into lesson study, and it was different from previous research, which has not integrated LS with smart teaching. ...p style="text-align justify;">Education for all and education equality has been an important issue to be payed attention to, especially in the rural areas in Indonesia. Education in rural areas is very underdeveloped due to the lack of the equitable distribution of education services. The main factors behind this problem are the pedagogic competence of teachers and inadequate infrastructure. These factors have a direct impact on the digital literacy of students in rural areas, even though digital literacy is very important in the era of the industrial revolution This research is a development research that is aimed at developing a valid, practical and effective Lesson Study LS-based smart teaching model. The study was conducted at a junior high school in Jeneponto Regency, South Sulawesi, Indonesia. The results showed that the LS-based smart teaching model developed was valid, practical, and effective to promote students' digital literacy. The development of this teaching model is expected to improve the quality of educators' pedagogic competence in teaching and be able to form educators' creative innovations that can directly have an impact on improving the quality of learning in the classroom.
Pelayananpendidikan terutama di daerah-daerah terpencil seperti di daerah luar Jawa pada kenyataannya masih minim padahal dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang dialokasikan khusus untuk pendidikan sudah 20%.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bicara pendidikan tiada hentinya menuai perbalahan. Pro dan kontra ditemui diberbagai kalangan. Perdebatan selalu muncul di beranda media sosial apalagi dimasa pandemi menyoal belajar mengajar metode daring atau pembelajaran jarak jauh menuai perbantahan panjang. Keadaan sekarang dilema bagai makan buah sisi kita menginginkan pendidikan tetap berjalan dengan cara apapun itu dan daring di nilai jadi solusinya namun disisi lain metode daring rupanya tidak berjalan mulus bagi mereka yang tingkat ekonominya rendah, tidak punya gaway, belum bisa mengoperasikan smartphone secara maksimal atau kendala di jaringan bagi mereka yang bertempat tinggal di daerah terpencil. Sehingga kendala ini membuat sebagian mereka kewalahan dalam mengikutinya belajar secara online. Misalnya saja keadaan di desa Sihalo-halo, Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara yang masih minim dari jaringan internet membuat beberapa siswa terpaksa tiap harinya pergi kebukit agar bisa ikut belajar secara hari belakangan perhatian saya tertuju pada mereka yang tiap pagi berangkat dengan membawa beberapa perlengkapan sekolah dan tikar untuk alas belajar atau sebagian mereka hanya beralaskan kaki dan tanah. Mereka belajar ditempat yang tidak layak berpanas-panasan dan terkadang dilanda hujan sehingga terpaksa membuat tempat berteduh karena jam belajar sedang berlangsung. Metode belajar dilakukan Via-WA, guru memberikan soal melalui grup dan murid mengerjakan jawaban dibuku tulis lalu hasilnya di kirim dalam bentuk foto. Melihat keadaan yang dirasakan beberapa siswa terkhusus desa Sihalo-halo yang minim dari jaringan internet sangat prihatin. Revolusi Industri yang gencar dibicarakan pemerintah ternyata masih sebatas ilusi, padahal jauh sebelum adanya pandemi kampanye revolusi industri sudah menjadi kajian diskusi tapi masih nihil dalam aksi hal ini ditandai dengan tidak merata nya jaringan internet dipenjuru negeri. Disamping jaringan internet yang belum memadai terdengar keluh kesah dari beberapa orang tua kewalahan dalam memenuhi fasilitas semisal gaway yang mesti dimiliki oleh para siswa namun tidak banyak dari mereka yang mampu memenuhinya sehingga tidak jarang para siswa tidak ikut serta dalam belajar. Keadaan ini dirasakan oleh beberapa orang tua didesa bahkan mungkin di kota. Atau sebagian dari mereka hanya menggunakan satu gaway untuk beberapa orang anaknya secara bergantian karena tingkat ekonomi yang rendah tidak mendukung mereka punya gaway ditiap individu siswa sehingga terkadang diantara mereka terkendala ikut belajar daring karena memiliki jadwal yang sama ketika pelajaran sedang seperti inilah contoh kecil fotret pendidikan online di masa pandemi bagi desa terpencil terlihat jelas belum sanggupnya negara memberi fasilitas belajar daring menggunakan technology informasi dan tingkat ekonomi yang masih jauh dari kata mencukupi. Apa solusi selanjutnya? kemarin menteri Nadiem persilahkan dana BOS dipakai beli kuota untuk belajar daring, mungkin ini bisa meringankan biaya para orang tua. Akankah jaringan internet segera merata dipenjuru negeri?Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang, ada di SINI. Lihat Inovasi Selengkapnya PotretPendidikan Indonesia di Tengah Perkembangan Teknologi. Deutsche Welle (DW) - detikNews. Kamis, 02 Mei 2019 18:48 WIB. 0 komentar. BAGIKAN. Jakarta -. Berdasarkan laporan PISA (Programme for Potret Pendidikan Di Daerah Terpencil – Tamansari, Atap berlubang di banyak tempat, pagar bambu yang warnanya sudah pudar, meja dan kursi dalam kondisi sangat memprihatinkan. Beginilah suasana kelas di SDN Gadog 4 Desa Sukaraja, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Kondisi pendidikan di daerah pinggiran masih menjadi pekerjaan rumah setiap kotamadya. Hambatan utama pengembangan sekolah adalah lokasi dan jumlah siswa. Misalnya SD Negeri Gadog 4 yang letaknya tidak di tengah masyarakat dan jumlah siswa pada kategori ini sangat sedikit, sehingga perkembangan SD Negeri 4 lebih lambat dibandingkan sekolah lain. Kesadaran pendidikan juga harus dibenahi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Namun semakin jauh dari kota, semakin jauh dari pusat pemerintahan, semakin berkurang kesadaran akan pentingnya pendidikan. Kemampuan pemerintah membangun sekolah juga terbatas. Menurut Kepala UPT Unit Pelaksana Teknis Kecamatan Tamansari, dibutuhkan tanah untuk membangun sekolah sesuai NJOP nilai jual harta kena pajak, padahal di lokasi tidak ada yang mau menjual tanahnya. menurut NJOP. Potret Pendidikan Di Daerah Terpencil Situasi guru dan dosen juga menjadi masalah serius dalam dunia pendidikan. Sekolah negeri membutuhkan guru PNS pegawai negeri. Sementara itu, belum ada kebijakan pemerintah untuk mengangkat PNS dan jumlah PNS semakin berkurang karena pensiun. Namun, hal ini dapat dicegah dengan mempekerjakan pekerja paruh waktu, tetapi ini tidak berarti bahwa masalah ini akan diselesaikan, tetapi hanya untuk menutupi kekurangan sementara. Tidak mungkin melanjutkan pelatihan pekerja jujur ​​ketika pegawai negeri habis karena pensiun. Pelaksanaan Osn Tingkat Sd Di Kecamatan Rimbo Bujang Tahun 2019 SDN 4 Gadog memiliki situasi yang sangat berbeda dengan sekolah umum kota. Apakah jarak menyebabkan pemerintah kurang memperhatikan sekolah desa? Bagi pemerintah, hal ini tidak boleh menjadi kendala dalam pembangunan pendidikan. Padahal antusiasme anak-anak untuk bersekolah di desa dan di kota sama besarnya. Sarana dan prasarana khas pedesaan semakin menunjukkan bahwa pendidikan tidak merata. Permohonan selalu dilakukan oleh pihak sekolah, bahkan dibantu oleh pihak kabupaten, “namun tidak mendapat alokasi, pembangunan baru dimulai jika jumlah siswa melebihi kemampuan sekolah untuk menampung mereka,” kata Anung 46. , yang merupakan kepala sekolah SDN Gadog 4. Pengadaan untuk renovasi atau pembangunan sekolah juga dapat dilakukan berdasarkan survei lapangan dan tidak hanya berdasarkan jumlah siswa. Semakin baik sekolah tersebut, semakin dapat memicu kesadaran akan pentingnya pendidikan. SDN 4 Gadog terletak di Kecamatan Tamansari karena tidak berada di ujung Kabupaten Bogor. Bisa dibayangkan, situasinya mungkin lebih buruk dengan sekolah-sekolah di ujung seberang Kabupaten Bogor. Sayangnya kapasitas pemerintah dalam mendukung pendidikan belum maksimal. Perbedaan mutu pendidikan antara kota dan desa yang sangat jauh berbeda ini benar-benar telah menjadi stereotipe yang harus dipatahkan dan menjadi tugas semua pihak untuk mengubah mutu pendidikan agar merata. lebih baik. Pembelajaran hibrid untuk mencegah penyakit Omicron – Pemerintah Indonesia telah memasukkan lebih banyak sekolah ke dalam pembelajaran hibrid untuk mengurangi ukuran kelas, tetapi para ahli dan pemangku kepentingan yang prihatin dengan munculnya Omicron mengatakan aturan tersebut harus diperketat lebih lanjut. Pembelajaran hybrid untuk cegah penyakit Omicron – Perhimpunan Pedagog dan Guru Indonesia P2G mengatakan semua sekolah di seluruh negeri harus menerapkan pembelajaran hybrid. “Itu tidak cukup padat karena … Wycliffe Translator mengubah pendidikan di Papua Nugini – cukup sulit untuk memahami satu sama lain dalam satu bahasa. Bayangkan tujuh juta orang di satu negara berbicara lebih dari 850 bahasa yang berbeda, yang sebagian besar tidak memiliki bentuk tertulis. Begitulah keadaan Papua Nugini, bangsa yang paling beragam bahasanya di dunia. Penerjemah Wycliffe Mengubah Pendidikan di Papua Nugini – Papua Nugini telah… Sarjana Terpilih Dikirim Ke Daerah Daerah Terpencil Pendidikan di Papua Barat Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan yang Lebih Baik di Indonesia – Pembangunan daerah berdampak signifikan bagi Papua Barat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing daerah, pertumbuhan ekonomi, kesenjangan sosial dan kesejahteraan. Untuk itu, fokus utama perubahan di Papua Barat adalah pendidikan. Walaupun banyak kendala dan hambatan, namun solusi terbaik dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan pendidikan. Pendidikan di Papua Barat Tantangan dan Solusi untuk Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik… Tantangan Pelaksanaan Pendidikan Dasar di Daerah Pedesaan – Negara berkembang menghadapi banyak tantangan dalam menyediakan layanan pendidikan yang prima, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Indonesia tidak bisa menjadi pengecualian. Meskipun akses ke pendidikan dasar di Indonesia telah mampu mencapai angka partisipasi secara keseluruhan, kualitas layanan pendidikan dan hasil belajar siswa… Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Melalui Perencanaan Berbasis Data – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan platform pelaporan pendidikan pada April 2022 sebagai bagian dari kebijakan kebebasan pendidikan. Rapor pendidikan merupakan platform yang menyediakan informasi pelaporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai pengembangan lebih lanjut dari sertifikat mutu sebelumnya. Mewujudkan pendidikan berkualitas melalui perencanaan berbasis data – Kepala Badan Standarisasi, Kurikulum, dan Penilaian Pendidikan Anindito Aditomo juga menyampaikan bahwa kebijakan penilaian… Indeks pendidikan Indonesia yang rendah membuat daya saing menjadi sangat lemah – sumber daya manusia semakin menjadi perhatian utama perusahaan dan negara. Karakteristik dan keterampilan individu semakin diakui sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan inovasi. Negara mana saja yang telah mempersiapkan dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing, talenta dan kualitas sumber daya manusia? Dan bagaimana daya saing diukur? Indeks pendidikan Indonesia yang rendah menguat… Tak Ada Guru Dan Minim Prasarana, Babinsa Ini Mengajar Puluhan Anak Putus Sekolah Di Daerah Terpencil Sbt Menghubungkan Mata Rantai Kemiskinan dan Pencapaian Pendidikan Kemiskinan telah menjadi masalah utama bagi penduduk Indonesia sejak kemerdekaan hingga sekarang. Berbagai upaya dan kebijakan pemerintah yang baik telah dan sedang dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan mengurangi kemiskinan. Menghubungkan mata rantai kemiskinan dan pencapaian pendidikan – Program kemiskinan pemerintah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin yang menurun dari 49,50 juta orang pada tahun 1998 24,23% dari total penduduk karena… Pendidikan berkualitas dan cara meningkatkannya – Pendidikan berkualitas penting bagi siswa untuk memilih belajar di sekolah. Karena sangat membantu siswa untuk meningkatkan level pengetahuan dan keterampilan mereka di semua bidang. Pendidikan yang berkualitas dan cara meningkatkannya – Pendidikan merupakan hak asasi manusia yang melekat pada diri seseorang sejak lahir. Pendidikan merupakan aspek yang sangat mempengaruhi kesuksesannya di masa pendidikan yang baik, kesuksesan itu mudah. Sebaliknya, tanpa pendidikan terbaik tidak ada… Peran pendidikan yang dapat menjadi tumpuan dalam aspek kehidupan – Menjelang semester baru, semakin banyak lulusan SMA yang memikirkan karir setelah lulus. Banyak yang berharap bisa menjadi anggota masyarakat apa adanya, namun ada juga yang memiliki keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi pilihannya. Peran pendidikan yang bisa menjadi fundamental dalam aspek kehidupan – nyatanya banyak universitas yang menawarkan program-program menarik yang membantu… Berusaha keras untuk memberikan pendidikan yang berkualitas – Sekolah adalah sistem bagian dan komponen yang saling berhubungan. Pemerintah, manajemen sekolah, guru, dosen, siswa, orang tua dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dalam mencapai tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan nasional. Upaya Mempersiapkan Pendidikan Berkualitas – Kepala Sekolah Dasar dan Menengah mengemukakan enam komponen utama yang saling terkait dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengelolaan lingkungan, pembangunan infrastruktur… KUPANG, – Siswa SD Negeri Glaki Kabupaten Sikka perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Pasalnya, sekolah yang terletak di desa terpencil itu terpaksa melakukan kegiatan pembelajaran dan pendidikan di teras kelas. Menjelang Penerimaan Anggota Polri Tahun 2022. Polres Dompu Terus Melakukan Sosialisasi Teras digunakan sebagai ruang kelas karena tidak ada ruang kelas. Terletak di kaki gunung berapi Egon, sekolah ini hanya memiliki 6 ruangan. Dimana terdapat 5 ruangan yang digunakan sebagai ruang kelas dan 1 ruangan sebagai ruang guru. Belum lagi kelas perpustakaan, sekolah ini bahkan tidak memilikinya. Meski begitu, para siswa tetap semangat untuk pergi ke sekolah. Mereka harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer setiap hari untuk belajar di sekolah. Di masa pandemi COVID-19, saat pemerintah gencar mengkampanyekan pendidikan daring, sekolah ini gagal menerapkannya. Tidak ada jaringan telekomunikasi sama sekali di daerah ini. Untuk itu pihak sekolah terpaksa melanjutkan kegiatannya di sekolah. VOD Ini Kisah Hammam, Mahasiswa Semarang yang Selamat dari Gempa Turki! Minggu, 12 Februari 2023 2232 WIB Polres Lombok Barat Berikan Perhatian Khusus Terhadap Guru Dan Kondisi Pendidikan Di Daerah Terpencil Hanya di VOD! Jelang Hukuman Sambo Cs, Ibunda Yosua Ungkap Peran Buruk Terdakwa pada Anak Minggu, 12 Februari 2023 2228 WIB Hukum Keluarga Joshua Berharap Sambo Dihukum Seumur Hidup, Putri Lebih Tegas Dari Tuntutan Jaksa Minggu, 12 Februari 2023 2227 WIB DUNIA Ribuan Bangunan Runtuh, Turki Cari Kontraktor Konstruksi untuk Daerah Terdampak Gempa Minggu, 12 Februari 2023 2210 WIB Mahasiswa VOD Asal Semarang Selamat dari Gempa Turki, Orang Tua Posisinya Tidur Minggu, 12 Februari 2023 2206 WIB Uin Raden Mas Said Surakarta VOD akan mengungkap kebenaran, penilaian apa yang pantas diterima Eliezer? Minggu, 12 Februari 2023 2201 WIB Sepak Bola Menpora FIFA Ingin Jadikan Indonesia Episentrum Sepak Bola Asia Sunday, February 12, 2023 2159 WIB Suara terbuka Polda Metro terkait peristiwa pengrusakan taksi oleh sopir Fortuner di Senopati. Minggu, 12 Februari 2023 2146 WIB 3 TOP NEWS [TOP 3 NEWS] Fortuner Senopat Virus, Sandiaga Jelang Sidang Sambo Atas Utang Anies Minggu 12 Februari 2023 2140 WIB Bertepatan dengan Hari Guru, Pemerintah Provinsi Aceh menggalakkan minat belajar sekaligus memotivasi siswa yang tinggal di pulau Terpencil, Terpencil, dan Tertinggal 3T Aceh untuk lebih semangat belajar dan tidak patah semangat untuk mencapai cita-citanya . Potret Sekolah Sekolah Di Pedalaman Indonesia Kawasan 3T adalah kawasan yang dimiliki oleh suatu kawasan Permasalahan pendidikan di daerah terpencil, potret pendidikan di indonesia saat ini, internet di daerah terpencil, potret pendidikan di indonesia, kondisi pendidikan di daerah terpencil, cara mengatasi masalah pendidikan di daerah terpencil, solusi pendidikan di daerah terpencil, kurangnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil, masalah pendidikan di daerah terpencil, potret pendidikan indonesia saat ini, daerah terpencil di indonesia, pendidikan di daerah terpencil Kerinci- Sekolah ini merupakan sekolah satu-satunya di desa terpencil Kawasan Gunung Kerinci, Jambi. Sekolah ini hanya menampung 26 murid tingkat dasar. Kompas TV regional berita daerah Kamis, 27 Agustus 2020 1655 WIB KUPANG, - Para siswa SD Negeri Glak, Kabupaten Sikka membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Pasalnya, sekolah yang terletak di sebuah dusun terpencil itu terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar di teras kelas. Teras dipakai sebagai ruang kelas lantaran ketiadaan ruang kelas. Sekolah yang terletak di kaki gunung api Egon tersebut hanya memiliki 6 ruangan. Dimana 5 ruangan dipakai sebagai ruang kelas, dan 1 ruangan sebagai ruang guru. Jangankan kelas perpustakaan saja tak dimiliki sekolah ini. Meski begitu, para siswa tetap bersemangat untuk bersekolah. Setiap hari mereka harus berjalan kaki hingga 2 kilometer guna bisa belajar di sekolah. Di masa pandemi covid-19 ini, ketika pemerintah aktif mengkampanyekan belajar daring, sekolah ini tak mampu melaksanakannya. Di wilayah ini, belum ada jaringan telekomunikasi sama sekali. Karena itu, pihak sekolah terpaksa tetap melakukan kegiatan di sekolah. Pihak sekolah pun berharap, pemerintah bisa membuka mata melihat keadaan mereka dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. sekolah sekolahterpencil pendidikanterpencil Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA AKURATCO, Metode pembayaran biaya pendidikan secara digital semakin menjadi pilihan masyarakat. Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah pengguna fitur 'biaya pendidikan' di Tokopedia selama semester I-2022. "Pada semester I 2022, masyarakat yang membayar biaya pendidikan melalui Tokopedia meningkat hingga 2 kali lipat dibandingkan periode Bima - Pendidikan adalah jalan terbaik meningkatkan taraf kehidupan sebuah generasi. Tak terkecuali di Indonesia. Namun apa yang dijumpai di pesisir ujung pantai timur Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, bisa jadi cermin kondisi pendidikan di banyak daerah terpencil lainnya di tanah 6 Pagi SCTV, Sabtu 3/5/2014 memberitakan kondisi memprihatinkan Madrasah Ibtidaiyah SD Darul Ulum di pesisir pantai Desa Mawu, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. Sekolah yang berdiri sejak 2007 hanya memiliki fisik bangunan semi permanen. Berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah. Tanpa bantuan pemerintah, pendiri sekolah dan para guru tetap tegar hingga dibayangkan, seperti apa kondisi waktu belajar setiap hari. Di sisi lain, guru pun seakan hanya berbekal idealisme mereka sebagai pengajar, tanpa imbalan yang memadai sebagai pemberi ilmu bagi masa depan lagi dengan kondisi anak-anak usia sekolah di Desa Patambanua, Kecamatan Matangnga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kondisi desa terpencil, memaksa setiap anak yang ingin mengenyam pendidikan dasar harus berjalan kaki lewati bukit dan hutan agar bisa sampai ke sekolah. hal tersebut mengakibatnya banyak anak usia sekolah dasar yang putus sekolah atau malah tidak bersekolah sama kini masalah ketersediaan sekolah bagi anak-anak di pedalaman Polewali Mandar, Sulawesi Barat, belum terselesaikan. Untuk mendirikan sekolah dasar, pemerintah terbentur persyaratan minimum jumlah murid yang harus 60 orang. Proses belajar mengajar juga kerap terbentur oleh SDM yang ada. Hal ini menyusul kurangnya tenaga pendidik yang mau terjun ke dusun terpencil. Pekerjaan besar untuk mencerdaskan generasi masa depan bangsa. AliVIDEO Pendidikan Daerah terpencil - Liputan6 pagi* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. GWoaGv.
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/354
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/65
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/182
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/382
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/246
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/181
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/320
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/118
  • 8p6qx3aepj.pages.dev/196
  • potret pendidikan di daerah terpencil